Pencegahan HIV di Kota Bekasi tidak akan efektif tanpa data yang valid. Keakuratan informasi sangat penting dalam memahami siapa yang paling rentan, di mana penularan paling tinggi, dan bagaimana pola penyebaran virus berkembang dari waktu ke waktu.
Melalui analisis data, KPA Bekasi dapat mengidentifikasi kelompok dengan risiko tinggi seperti pengguna narkoba suntik, pekerja seks, dan pasangan yang tidak setia. Dengan informasi ini, kampanye pencegahan bisa dirancang secara spesifik dan menyentuh isu-isu aktual di kalangan tersebut.
Edukasi HIV AIDS yang sukses adalah yang relevan dengan kondisi lokal. Oleh karena itu, KPA Kota Bekasi menyusun materi edukasi berdasarkan profil data lokal. Ini membuat pesan kampanye lebih “kena” dan mudah diterima oleh masyarakat.
Kebijakan HIV lokal harus berbasis data untuk dapat merespon kondisi sebenarnya di lapangan. Dengan menggunakan data, KPA dapat membuat peraturan daerah, alokasi anggaran, dan pelatihan petugas kesehatan yang lebih tepat guna.
Dengan pemanfaatan data yang valid dan terus diperbarui, diharapkan program pencegahan HIV Kota Bekasi dapat berjalan lebih terarah. Harapannya, angka infeksi baru bisa ditekan, masyarakat semakin sadar, dan stigma terhadap ODHA bisa hilang sepenuhnya.
