KPA Kota Bekasi

Kenali Sifilis : Infeksi Seksual yang Tak Boleh Diabaikan

kenali sifilis

Apa Itu Sifilis dan Bagaimana Penularannya Terjadi?

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penularan umumnya terjadi melalui kontak langsung dengan luka (chancre) saat hubungan seksual vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, penyakit ini juga bisa menular dari ibu hamil ke janin melalui plasenta, yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kematian janin atau sifilis kongenital. Penyakit ini berkembang dalam empat tahap: primer (ditandai luka tidak nyeri di area genital atau mulut), sekunder (muncul ruam di tubuh, demam, pembesaran kelenjar getah bening), laten (tidak menunjukkan gejala namun tetap menular), dan tersier (bisa menyerang organ vital seperti otak, jantung, dan sistem saraf pusat).

Gejala Sifilis dan Proses Diagnosisnya

Gejala ini bervariasi tergantung pada tahap infeksinya. Tahap primer sering tidak disadari karena luka tidak menimbulkan rasa sakit. Diagnosis dilakukan melalui pemeriksaan darah, dimulai dengan tes nontreponemal seperti VDRL (Venereal Disease Research Laboratory) atau RPR (Rapid Plasma Reagin). Jika hasilnya positif, akan dilanjutkan dengan tes treponemal seperti FTA-ABS atau TPHA untuk memastikan infeksi. Diagnosis dini sangat penting untuk mencegah penyebaran dan kerusakan permanen.

Pengobatan dan Pencegahan Sifilis Secara Efektif

Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan suntikan antibiotik penisilin G benzathine, yang sangat efektif pada semua tahap infeksi. Penanganan sebaiknya juga mencakup pasangan seksual agar rantai penularan dapat dihentikan. Tanpa pengobatan, sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, gangguan jantung, hingga kematian. Pencegahan sifilis mencakup perilaku seksual aman, seperti menggunakan kondom dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti pekerja seks, pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM), dan individu dengan riwayat IMS. Selain itu, luka akibat sifilis dapat meningkatkan risiko tertular HIV, sehingga penting untuk segera memeriksakan diri saat timbul gejala. Dengan edukasi, deteksi dini, dan pengobatan tepat, sifilis dapat disembuhkan dan dicegah secara menyeluruh.

 

credit by : yankes.kemenkes.go.id

Scroll to Top