Kutil kelamin, atau kondiloma akuminata, merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV) tipe 6 dan 11. Virus ini menyebar melalui kontak langsung saat berhubungan seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Gejala khas berupa benjolan kecil berwarna daging atau keabu-abuan di area genital, anus, atau mulut. Meski biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, kutil dapat menyebabkan rasa gatal, nyeri, bahkan perdarahan saat berhubungan seksual.
Diagnosis kutil kelamin dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh tenaga kesehatan. Untuk memastikan, dokter dapat melakukan tes asam asetat 5% guna mengidentifikasi lesi tersembunyi. Pengobatan meliputi terapi topikal seperti podofilin dan asam trikloroasetat, serta prosedur medis seperti krioterapi dan elektrokauterisasi. Meski pengobatan menghilangkan kutil, virus HPV tetap berada dalam tubuh sehingga kemungkinan kambuh tetap ada.
Pencegahan dapat dilakukan dengan perilaku seksual yang aman, seperti menggunakan kondom secara konsisten dan membatasi jumlah pasangan seksual. Edukasi seksual berperan penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko infeksi HPV. Vaksinasi HPV juga sangat direkomendasikan, karena melindungi dari tipe virus penyebab kutil dan kanker serviks. Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi individu dengan aktivitas seksual tinggi. Melibatkan tenaga medis dalam konsultasi sejak dini dapat membantu mendeteksi potensi infeksi sebelum berkembang lebih lanjut. Upaya pencegahan ini tidak hanya melindungi individu, tetapi juga membantu mengurangi penyebaran penyakit di komunitas luas.