Kesadaran akan pentingnya edukasi sejak dini tentang HIV/AIDS terus ditingkatkan di Bekasi. Melalui Program Sekolah Sehat, Dinas Pendidikan dan KPA Kota Bekasi mulai menyisipkan materi tentang kesehatan reproduksi dan HIV dalam kurikulum kegiatan ekstrakurikuler. Program ini menyasar pelajar SMP dan SMA di seluruh wilayah kota.
Dalam kegiatan tersebut, siswa tidak hanya mendapat materi lewat ceramah, tetapi juga melalui permainan interaktif, diskusi kelompok, dan simulasi kasus. Tujuannya agar para siswa lebih mudah memahami risiko dan cara pencegahan HIV. Banyak siswa yang awalnya tidak tahu tentang cara penularan, berubah menjadi agen informasi yang menyebarkan pengetahuan kepada teman sebaya.
Materi diberikan dengan pendekatan non-doktrin agar tidak menakutkan atau menimbulkan stigma. Salah satu guru di SMA Negeri 3 Bekasi mengatakan bahwa siswa justru menjadi lebih terbuka untuk bertanya setelah program ini dijalankan. Mereka juga lebih memahami pentingnya hidup sehat dan menjauhi perilaku berisiko.
KPA Kota Bekasi juga menyertakan mantan ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman hidupnya. Kehadiran mereka membantu membuka mata pelajar bahwa penderita HIV tetap bisa hidup sehat dan produktif, selama mendapat dukungan dan perawatan yang tepat.
Program ini diharapkan dapat mencetak generasi yang tidak hanya paham bahaya HIV, tapi juga mampu melawan stigma sosial terhadap ODHA, dan menjadi garda terdepan dalam pencegahan HIV di masa depan.
